Namun bukan itu yang akan kita bahas kali ini. Mengutip dari Sebuah situs Motherboard. Dimana, mereka secara ekslusif mendokumentasikan sebuah rahasia tentang pertambangan Bitcoin di China yang berlokasi di provinsi Liaoning, China Utara.
Faktanya, tempat penambangan Bitcoin yang mereka kunjungi merupakan salah satu dari enam situs yang dimiliki oleh kelompok rahasia yang terdiri dari empat orang, bagian dari operasi pertambangan kolosal itu, setidaknya menghasilkan 4.050 Bitcoin pada bulan Oktober lalu, atau setara dengan gross bulanan sebesar 19 Milyar rupiah.
Meskipun terlihat begitu berantakan pada ruangnya, ditambah banyaknya ASIC yang rusak. Akan tetapi, seperti yang Jin Xin katakan sebagai pengelola pertambangan disana, setidaknya penambangan Bitcoin menguasai 3% dari total keseluruhan jaringan Bitcoin, Oktober lalu.
Memang, bagi orang asing yang ingin berkunjung kesana. Mereka tidak akan memperoleh jawaban rinci tentang, “Siapa yang mensuplai (dana) kepada mereka atau bagaimana operasi ASIC miner yang dilakukan disana.”
Bicara soal keamanan alat pertambangan, yang temperaturnya sendiri melebihi 100 derajat pada musim panas, mereka membuat kipas pendingin kelas industri untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Untuk biaya listriknya sendiri, yang mana harus menggerakan 3.000 kustom ASIC miners, mereka setidaknya mengeluarkan 1 Milyar per bulannya. Waw !
Hal ini wajar karena untuk penambangannya sendiri dilakukan 24 jam setiap harinya dan juga mempunyai kekuatan komputasi 8 PetaHash/detiknya per 6 kelompok pertambangan.
Saya percaya bahwa Bitcoin akan menjadi mata uang masa depan. Memang, ini tidak mungkin menggantikan sistem keuangan saat ini, namun sistem keuangan sedang menuju ke arah itu. Saat ini, pemerintah China tidak mendukung atau menentangnya. Selama pasar Bitcoin beroperasi dengan aman dan legal, saya berpikir bahwa pemerintah China akan datang untuk mendukung Bitcoin di masa depan.Well,
Bagi saya pribadi (saat ini). Sebetulnya lebih suka melakukan transaksi menggunakan kartu debit di tempat-tempat tertentu. Ketimbang saya harus membayar menggunakan uang kertas atau logam dari dompet saya sendiri.
Alasannya jelas. Instan. Tidak ada kembalian juga.
Lain halnya jika Bitcoin secara kompak digunakan secara bersama-sama, diakui, dan mendapat perlindungan hukum.
Tentu, saya akan senang akan hal itu dan tentunya, segera beralih pastinya.
By, DEDY APRIANSYAH KESUMA
Suport
BITCOIN INDONESIA