Minggu, 22 Maret 2015

Alasan Mengapa Yunani Sebaiknya Tidak Berpindah ke Bitcoin

 

Di beberapa diskusi sebelumnya mengenai Yunani yang berhenti menggunakan mata uang Euro, banyak yang berpendapat bahwa Yunani sebaiknya berpindah dari Euro ke Bitcoin. Jika dilihat secara sekilas, Bitcoin memang muncul sebagai solusi terbaik. Namun jika masalahnya terletak pada Euro, maka tindakan Yunani yang berpindah ke Bitcoin sama saja seperti sebuah aksi bunuh diri.
Masalah utama dengan Euro adalah karena Yunani tidak bisa mencetak lebih banyak Euro sesuai keinginannya sendiri. Hanya Bank Sentral Eropa-lah yang bisa melakukannya, namun setidaknya masih ada pihak yang bisa memperbanyak mata uang tersebut. Secara teori, Yunani dapat membujuk Bank Sentral Eropa untuk mencetak lebih banyak Euro untuk mereka. Di sisi lain, jika Yunani berpindah ke Bitcoin, maka meraka tidak akan punya kemampuan untuk mengontrol seberapa banyak uang yang bisa mereka cetak, dan berbeda dengan Euro, tidak ada pihak manapun yang bisa dibujuk oleh Yunani untuk memperbanyak suplai Bitcoin yang ada di dunia. Institusi manapun termasuk Bank Sentral Eropa, Amerika atau bahkan Angkatan Laut AS pun tidak akan bisa memperbanyak Bitcoin.
Karakteristik utama Bitcoin terletak pada suplainya yang sudah ditetapkan dan tidak bisa diubah dari awal sistem diciptakan. Saat artikel ini ditulis, terdapat 13.882.100 Bitcoin yang beredar di dunia, dan pada tanggal 1 Januari 2025, akan tersedia 20.343.750 Bitcoin. Secara total, Bitcoin tidak akan dicetak lebih dari 21 juta BTC oleh sistem.
Ada sekitar 10 juta orang yang saat ini telah memiliki Bitcoin. Jika mata uang digital ini sukses, kita bisa menduga bahwa akan ada satu atau dua milyar orang yang memiliki Bitcoin dalam masa 20 tahun ke depan. Satu-satunya cara bagi 1-2 milyar orang ini untuk mengambil bagian dalam memiliki 21 juta Bitcoin yang ada adalah dengan meningkatnya harga per keping Bitcoin secara signifikan. Seorang ekonom akan menyebut Bitcoin sebagai ‘deflationary currency‘ (mata uang yang terkena deflasi).
Yanis Varoufakis, Menteri Keuangan Yunani, setuju bahwa karena Bitcoin bersifat deflationary (deflasi), maka Bitcoin akan menjadi solusi yang buruk untuk negaranya. Namun dia terus mengatakan bahwa Bitcoin adalah mata uang yang cacat karena bersifat deflationary. Pernyataan tersebut tidaklah benar. Bitcoin bukanlah sebuah mata uang yang diciptakan untuk pemerintah, namun sebuah mata uang global yang diciptakan untuk masyarakat. Orang-orang secara umum akan lebih memilih mata uang yang nilainya semakin tinggi seiring berjalannya waktu (yang disebut dengan ‘deflationary currency’ seperti Bitcoin) daripada mata uang yang semakin lama nilainya semakin berkurang (seperti mata uang kebanyakan yang terkena inflasi atau ‘inflationary currency’).
Memang sebuah ide buruk bagi Yunani (atau negara lain di dunia) untuk meninggalkan mata uangnya dan mengadopsi Bitcoin. Hal itu sama saja seperti mengadopsi emas sebagai mata uang nasional dan meninggalkan kebijakan moneter yang ada. Kebijakan moneter memang merupakan langkah yang tepat untuk mengatur finansial publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, asalkan kebijakannya ditaati dan dilakukan dengan benar dan penuh tanggung jawab. Sayangnya, kebijakan moneter juga sering disalahgunakan oleh pemerintah yang memilih untuk mencetak mata uang dalam jumlah yang terlalu banyak. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya inflasi dan menghancurkan keuangan para rakyat miskin yang tinggal di negara-negara tersebut. Orang-orang ini tidak memiliki pilihan lain kecuali mempertahankan mata uang negara mereka meskipun nilainya terus berkurang.
Bitcoin memberikan alternatif lain kepada semua orang di dunia. Siapapun yang memiliki smartphone dapat menggunakan Bitcoin untuk melarikan diri dari mata uang negara mereka yang terus berkurang nilainya. Dengan menggunakan Bitcoin, rakyat seolah mengirimkan pesan kepada pemerintah mereka: “Mari kita gunakan mata uang kita sendiri namun mari kita gunakan secara bijak, karena kini kita sudah punya pilihan sendiri.”
Jika Bitcoin berhasil, Bitcoin tidak akan menggantikan mata uang negara manapun, termasuk Yunani. Bitcoin sudah disiapkan untuk menjadi mata uang global bukan untuk suatu negara, dan sebagai mata uang digital dari internet yang diciptakan oleh rakyat dan untuk rakyat.


Artikel ini merupakan terjemahan dari “Why Greece Should Not Switch to Bitcoin” yang ditulis oleh Wences Casares, Founder dan CEO Xapo.

 XAVO (BITCOIN)-ASAL NORWEGIA


BY BITCOIN INDONESIA
DEDY APRIANSYAH KESUMA

BITCOIN INDONESIA
Flag Counter